Selasa, 14 Juli 2020

EKONOMETRIKA UAS


ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45  PERIODE 2015-2019
UAS Ekonometrika
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pada Fakultas Ekonomi Manajemen
Dosen Pengampu :   Dr. Supawi Pawenang, MM


DISUSUN OLEH


 Nama               : Camelia Hariyani
 Nim                 : 2017020125
 Kelas/Smt        : A3 Manajemen / VI

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021




HASIL PENELITIAN
1. Uji Asumsi Klasik

        a. Uji Normalitas
            
     


Menurut Imam Ghozali (2011:161) bahwa model regresi dikatakan berdistribusi normal jika data ploting atau titik-titik yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal.
Berdasarkan hasil olah data diatas menunjukkan bahwa ploting atau titik-titik mengikuti garis diagonal, jadi hasil dari model regresi berdistribusi normal.


Sedangkan dasar pengambilan keputusan menggunakan model kolmorogrov smirnov adalah sebagai berikut :
·         Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal
·         Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal
Berdasarkan hasil olah data diatas bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,624 > dari 0,05, maka data penelitian ini dinyatakan berdistribusi normal.


        b. Uji Multikolenieritas

 



Dasar pengambilan keputusan uji Multikolinearitas menurut Imam Ghozali (2011:107-108) tidak terjadi gejala multikolinearitas, jika nilai Tolerance >0,01 dan nilai VIF < 10,00.
Berdasarkan hasil penelitian diatas bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :
·         Nilai Tolerance ROA sebesar 0,320 lebih besar dari 0,01
·         Nilai Tolerance ROE sebesar 0,394 lebih besar dari 0,01
·         Nilai Tolerance PER sebesar 0,640 lebih besar dari 0,01
Jadi nilai masing-masing variabel penelitian berdasarkan hasil dari Tolerance lebih besar dari 0,01, maka penelitian ini tidak terjadi gejala Multikolinearitas.
            Sedangkan hasil penelitian diatas bahwa nilai VIF masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :
·         Nilai VIF ROA sebesar 3,127 lebih kecil dari 10,00
·         Nilai VIF ROE sebesar 2,539 lebih kecil dari 10,00
·         Nilai VIF PER sebesar 1,564 lebih kecil dari 10,00
Jadi nilai masing-masing variabel penelitian berdasarkan hasil dari VIF lebih kecil dari 10,00, maka penelitian ini tidak terjadi gejala Multikolinearitas.


        c. Uji Heterokedastisitas



Dasar pengmbilan keputusan dari uji Heterokedastisitas scatler plot adalah sebagai berikut :
·         Ho : Tidak ada gejala heterokedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
·         Ha :Ada gejala heterokedastisitas apabila terdapat pola tertentu yang jelas, seperti titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)
Beradasarkan hasil gambar scatler plot diatas, bahwa tidak ada pola yang jelas dan titik-titik atau plot menyebar di atas dan di bawah sumbu Y, maka Ho diterima  sehingga tidak terdapat gejala heterokedastisitas pada penelitian.


        d. Uji Autokorelasi

Dasar pengambilan keputusan autokorelasi durbin watson adalah sebagai berikut :
·   Apabila d < dL atau > ( 4 – dL) maka H0 ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi
·      Apabila d terletak antara dU dan (4- dU), maka H0 diterima, yang berarti tidak terdapat autokorelasi
·     Apabila d terletak antara dL dan dU atau diantara (4- dU) dan( 4 – dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Berdasarkan hasil diatas, nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,723. Kemudian dibandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson pada tingkat signifikansi 5% dengan rumus (k;N). Dengan k adalah jumlah variabel independent dan N adalah jumlah sampel. Dalam tabel durbin Watson dengan jumlah k = 3 dan N = 25 adalah dL sebesar 1,123 dan dU sebesar 1,654.
Dengan itu, nilai d sebesar 1,723 lebih besar dari nilai dU yakni 1,654 dan kurang dari (4- dU) 4-1,654 = 3,654. Maka dapat disimulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam penelitian ini. 


2. Regresi Linier Berganda
    a) Persamaan Regresi Linier Berganda





Y =  α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y =  - 4782,986 + 3990,853 ROA - 657,538 ROE + 917,569 PER

  •     Nilai konstanta sebesar -4782,986 menunjukkan bahwa, jika variabel independent yang terdiri dari Return On Assets, Return On Equity dan Price Earning Ratio bernilai 0, maka nilai dari harga saham adalah -4782,986
  •     Nilai Koefisisen X1 atau Return On Assets adalah sebesar 3990,853 menunjukkan bahwa jika variabel Return On Assets mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menaikkan nilai harga saham sebesar 3990,853 satuan dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau tetap
  •   Nilai Koefisisen X2 atau Return On Equity adalah sebesar - 657,538 menunjukkan bahwa jika variabel Return On Equity mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menurunkan nilai harga saham sebesar - 657,538  satuan dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau tetap
  •    Nilai Koefisisen X3 atau Price Earning Ratio  adalah sebesar 917,569 menunjukkan bahwa jika variabel Price Earning Ratio mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka akan menaikkan nilai harga saham sebesar 917,569 satuan dengan asumsi bahwa variabel lain konstan atau tetap



    b) Uji t

Dasar pengambilan keputusan uji t parsaial menurut Imam Ghozali (2011:101) jika nilai signifikan < 0,05, maka artinya variabel independent (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
Berdasarkan hasil output olah data diatas menunjukkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen secara parsial sebagai berikut :
·    Hasil ROA sebesar 0,041 yang artinya lebih kecil dari 0,05 sehingga ROA memiliki pengaruh terhadap harga saham secara parsial
·    Hasil ROE sebesar 0,106 yang artinya lebih besar dari 0,05 sehingga ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham secara parsial
·     Hasil PER sebesar 0,001 yang artinya lebih kecil dari 0,05 sehingga PER memiliki pengaruh terhadap harga saham secara parsial


   c) Uji F




Dasar pengambilan keputusan uji F berdasarkan nilai signifikansi menurut Imam Ghozali (2011:101), jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen  (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa nilai siginifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel Return On Assets, Return On Equity dan Price Earning Ratio berpengaruh terhadap variabel harga saham secara simultan.
Sedangkan dasar pengambilan keputusan uji F berdasarkan nilai F hitung dan F tabel menurut Sujarweni (2014:154) adalah jika niali F hitung > F tabel maka artinya variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen
Rumus untuk memncari F tabel = (k-1;n-k) = (3-1 ;25-3)= 2;22 = 3,44. Berdasarkan rumus tersebut, nilai F tabel sebesar 3,44 yang artinya lebih kecil dari F hitung yang sebesar 15,550 yang berarti bahwa variabel independen X secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Y

3. Uji Hipotesa


Menurut Sujarweni (2014; 155), jika nilai t hitung > t tabel maka variabel independent (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen Y.
             Rumus untuk mencari t tabel adalah α/2 ;n-k = 0,05/2 ; 25-3 = (0,025; 22) = 2,074. Berdasarkan hasil dari t tabel dapat disimpulkan sebagai berikut :
·     ROA (X1) sebesar 2,180 > 2,074 yang berarti bahwa secara parsial variabel X1 berpengaruh positif signifikan terhadap variabel Y
·   ROE (X2) sebesar -1,687 < 2,074 yang berarti bahwa secara parsial variabel X2 tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel Y
·      PER (X3) sebesar 3,868 > 2,074 yang berarti bahwa secara parsial variabel X3 berpengaruh positif signifikan terhadap variabel Y
4. Uji Determinan 

Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa Ajusted R Square sebesar 0,645 yang berarti bahwa variabel Return On Assets, Return On Equity dan Price Earning Ratio secara simultan mempengaruhi variabel harga saham sebesar 64,5% sedangkan 35,5 % dipengaruhi oleh variabel lain.

Kesimpulan :
Berdasarkan penelitian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut :
1.     Return On Assets secara parsial berpengaruh positif signifikan Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di LQ 45 Periode 2015-2016
2.      Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh negatif signifikan Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di LQ 45 Periode 2015-2016
3.    Price Earning Share secara parsial berpengaruh positif signifikan Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di LQ 45 Periode 2015-2016
4.   Return On Assets, Return On Equity dan Price Earning Share secara simultan berpengaruh Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di LQ 45 Periode 2015-2016

Lampiran Laporan Keuangan dan Harga Saham :

1. Laporan Keuangan dan Harga Saham Bank BRI
a. Laporan Keuangan

b. Harga Saham

2. Laporan Keuangan dan Harga Saham Bank BCA
a. Laporan Keuangan 

b. Harga Saham

3. Laporan Keuangan dan Harga Saham Bank BNI
a. Laporan Keuangan

b. Harga Saham

4. Laporan Keuangan dan Harga Saham Bank BTN
a. Laporan Keuangan

b. Harga Saham

5. Laporan Keuangan dan Harga Saham Bank Mandiri
a. Laporan Keuangan

b. Harga Saham
Lampiran Kartu Ujian dan KRS

Selasa, 21 April 2020

EKONOMETRIKA


ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SETELAH TERDAMPAK COVID 19 TERHADAP HARGA SAHAM 
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)
Tugas Ekonometrika
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pada Fakultas Ekonomi Manajemen
Dosen Pengampu :   Dr. Supawi Pawenang, MM

DISUSUN OLEH
Nama               : Camelia Hariyani
Nim                 : 2017020125
Kelas/Smt        : A3 Manajemen

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021



Sistematika Penulisan Rancangan Penelitian Ekonometrika

·         Obyek yang akan diteliti :
Keuangan pada perusahaan penerbangan yang terdaftar di BEI
·         Tema Penelitian :
Analisis Kinerja Keuangan Sebelum Dan Setelah Terdampak Covid 19 Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Penerbangan Yang Terdaftar Di BEI)
·         Variabel Penelitian :
Dalam rancangan penelitian ini akan menggunakan rasio kinerja keuangan Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas dimana rasio Likuiditas menggunakan Current Ratio, Solvabilitas menggunakan Debt Equity Ratio sedangkan untuk Profitabilitas menggunakan Return On Assets dan Return On Equity.
Adapun variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
o   Variabel X (Independent / Bebas)
X1       : Current Assets (CR)
X2       : Debt Equity Ratio (DER)
X3       : Return On Assets (ROA)
X4       : Return On Equity (ROE)
o   Variabel Y (Dependent / Terikat )
Y         : Harga Saham
·         Model Regresi Linier Berganda :
o   Model Matematis
Y = a + b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+e
Y = a + b1CR+b2DER+b3ROA+b4ROE+e
Y  = Variabel Dependent (Harga Saham)
a   = Konstanta
b1,b2,b3,b4    = Koefisien garis Regresi
X1,X2,X3,X4 = Variabel Independent (CR, DER, ROA, ROE)
e = error / Variabel Pengganggu

o   Model Grafis

·         Sumber dan Jenis data Variabel :
o   Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Bursa Efek Indonesia dimana akan mengambil data laporan keuangan dari tahun 2018-2020 yang mana tahun tersebut dan digunakan untuk mengetahui perbandingan harga saham sebelum dan setelah terdampak covid 19.
o   Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, sedangkan untuk jenis variabelnya menggunakan jenis variabel rasio dimana penelitian ini menyatakan rasio atau perbandingan harga saham yang ditinjau dari kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah terdampak Covid 19.
·         Menarik data masing – masing variabel
Penarikan data masing -masing variabel penelitian ini adalah menggunakan Teknik dokumentasi dimana mendapatkan datanya melalui Bursa Efek Indonesia. Sedangkan untuk penarikan sampel menggunakan purposive sampling dimana mengambil laporan keuangan sesuai kriteria yang telah ditentukan.





Sabtu, 04 Januari 2020

EKONOMI MANAJERIAL



Nama            : Camelia Hariyani
Nim              : 2017020125
Kelas            : A3 Manajemen / V
Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial
Dosen           : Dr. Supawi Pawenang, MM

PERILAKU KONSUMEN
(CONSUMER BEHAVIOR)

Ruang Lingkup :

Pengertian  
Perilaku Konsumen berasal dari dua kalimat yaitu, perilaku dan konsumen. Adapun pengertiannya adalah sebagai berikut :
  • Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya
  •  Konsumen adalah seseorang yang memakai barangay ataupun jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri , keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
  •  Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut (Kotler, 2000) adalah sebagai berikut :
  • Faktor Kebudayaan

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel-seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilai-bukannya satu variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
  •       Faktor Sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
  •  Faktor Pribadi


Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.
  • Faktor Psikologis

Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.




Perubahan dalam Perilaku Konsumen
Peubahan – perubahan yang terjadi dalam perilaku konsumen adalah sebagai berikut :
  •    Perubahan Sosial

          Perubahan Sosial dalam masyarakat sangat mempengaruhi perilaku, baik konsumen maupun                produsen.
  •  Perubahan pada Konsumen

          Pada era digital ini, konsumen semakin menuntut barang-barang berkualitas tinggi dengan                   pelayanan yang cepat serta dengan harga yang memadai.
  •    Perubahan pada Produsen

          Perubahan Produsen lebih cenderung kepada customer oriented tidak lagi sebatas pada                         producer oriented.
Faktor – Faktor Penyebab Perubahan
Berikut adalah faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan :
  •  Teknologi Transportasi
  • Teknologi Telekomunikasi
  • Teknologi Komputer dan Informatika
  • Tingkat Pendidikan
  • Kesadaran akan hak dan kewajiban
  • Kesadaran Hukum
Perilaku Pembelian
  •  Pembelian menurut kebiasaan
  • Pembelian yang mencari variasi
  • Pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian (disonansi)
  • Pembelian kompleks

Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:
  1.      Pengenalan Masalah merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
  2.          Pencarian informasi seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi.  Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.
  3.       Evaluasi Alternatif konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan        alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya. 
Pasar
Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Karakteristik Pasar
  • Dominan
  • Light Opposition
  • Pure Competitive
  • Winning Competition
Penentu Karakteristik Pasar
Adapun penentu pada karakteristik pasar adalah sebagai berikut :
  • Tingkat keseimbangan supply dan demand
  • Tingkat elastisitas konsumen terhadap harga

-          Konsumen yang elastis terhadap harga cenderung ada pada pasar persaingan sempurna
-          Konsumen yang tidak elastis terhadap harga cenderung ada pada pasar monopolistik
Mengidentifikasi Pasar
Terdapat 3 elemen yang perlu di indentifikasi antara lain yaitu :
  •          Daya Beli
  •       Permintaan
  •           Karakteristik Produk

Cara mengidentifikasi pasar
Adaapun cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi pasar adalah sebagai berikut :
  • Segmentasi


          Segmentasi adalah upaya pemilahan atau pemetaan bagian pasar untuk dicari pasar yang                      sesuai  dengan karakter bisnisnya. Melakukan pemetaan pasar berdasarkan demografi,                          geografi,  historiografi,dll
  • Targeting


         Targeting adalah upaya untuk memilih pasar yang sesuai dengan karakter bisnisnya atau upaya            yang dilakukan untuk menentukan target pasar atau pasar yang dituju
  •     Positioning

            Upaya memilih pasar tertentu untuk menentukan karakter bisnisnya

Sumber Referensi : Dr. Supawi Pawenang, MM